Jumat, 20 April 2018

Cara Membedakan Kayu Gaharu Asli Dengan Yang Palsu

Setiap barang bagus dan bernilai tinggi tentunya mempunyai jenis serta kualitas yang tinggi pula. Nah, untuk membedakannya, kita harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu.
Sama halnya dengan kayu gaharu ini, kita harus jeli menilai mana yang kualitasnya baik, sedang dan bahkan menilai kayu yang palsu. 

Berikut ini adalah beberapa ciri dari kayu gaharu:
  1. Aroma wangi alami
    Kayu atau pohon gaharu pasti mempunyai aroma harum khas seperti kayu cendana. Wangi ini keluar dari getah yang dihasilkan akibat adanya infeksi pada pohon. Wangi khas ini kuat dan beda dari wangi kemenyan.
  2. Serat kayu.
    Serat dari gaharu lebih solid dan padat, bukan seperti kayu kokka ataupun kayu asem dan sebagainnya.
    • Untuk kayu gaharu A super warnanya hitam pekat, wangi sekali
    • Kayu gaharu super B warna hitam kecoklatan dan beraroma cukup wangi.
    • Kayu gaharu  C warnanya cenderung coklat dan beraroma wangi tidak menyengat.
Itulah beberapa ciri dari pohon gaharu yang bisa kami jelaskan, Terima kasih dan selamat berbelanja

Kamis, 17 Agustus 2017

Mengenal lebih jauh kayu Cendana

Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.[2]
Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.
Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.

Kayu Cendana

Wangi, itulah kesan pertama yang anda dapatkan pada kayu Cendana. Kayu yang sering digunakan sebagai bahan baku dupa dan produk-produk kerajinan ini sebenarnya bukan merupakan golongan pohon yang tinggi bahkan bisa disebut sebagai parasit. Pohon Cendana hanya tumbuh hingga 15 meter dengan diameter batang hanya 30 cm, sulit dibudidayakan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat dipanen namun sangat diminati dipasaran menjadikan kayu ini relatif cukup mahal, bahkan dijual dengan takaran kilogram. di Indonesia Kayu Cendana putih dapat tumbuh subur di daerah NTT (Nusa Tenggara Timur) dan telah menjadi komoditas eksport sejak lama.
Kayu Cendana yang diubah menjadi produk kerajinan dan furniture sebaiknya tidak di coating, tapi justru dibiarkan polos agar wangi dari Kayu Cendana ini dapat dinikmati saat berinteraksi dengan produk tersebut. Kayu ini sangat baik dan kokoh untuk dijadikan furniture dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi baik didalam maupun diluar negeri.

sumber : sarapanmatahari.wordpress.com